Senin, 29 November 2010

Good Bye !!

Goodbye nya
Seconhand serenade

terus terputar,terdengar keras tapi tidak memekakkan telinga seorang pendengarnya siang itu.
Eehhm bukan seorang saja,tapi ternyata ada satu orang lagi.Bi Inah.
Bi Inah sudah lebih dari 20 tahun bekerja dirumah ini.
Bi Inah mulai berjalan menaiki anak tangga satu demi satu tangan kirinya memegang segelas milkshake strawberry dengan ice cream vannila diatasnya dan ditaburi sedikit bubuk coklat dan choco cip,lalu ditangan kanannya terdapat sepiring spaghetty tuna menu andalan Bi Inah. Ia berjalan menuju sebuah kamar yg mewah.Bi Inah mengetuk pintu sebanyak tiga kali,lalu terdengar suara yang mempersilahkan masuk.
 ***
Sedikit demi sedikit pintu itu terbuka,tampak dinding perpaduan krem dan didinding sandaran tempat tidurnya dihiasi wallpaper berwarna coklat tua. Satu set perabotan warna gold sudah tampak terlihat jelas. Kamar ini bak kamar seorang putri raja diistana.
Foto-foto sang pemilik kamar tertata didinding dan dimeja-meja kamar itu. Pernak pernik lucu yang unik, boneka-boneka berbentuk pisang,semangka,ice cream,babi,bar coklat,dan boneka ternama seperti Barbie,Teddy Bear,dll,semua tertata disebuah lemari besar yg mewah.
Ada seorang gadis cantik diatas tempat tidur sambil menggeser-geser jari tengahnya di atas sebuah laptop.sambil memeluk sebuah bantal berbentuk sepotong Cheesy Cake.sama seperti namanya Cheesy.kulitnya putih,tubuhnya tinggi,rambutnya panjang dan kelihatannya ia pintar.maklumlah jebolan gadis sampul.dari ujung kaki sampai ujung kepala karakter fisiknya sempurna.
"Taruk disitu aja bi.." Gadis itu memerintah dengan nada lembut.
"Baik non...ada lagi non..?"
"Mmm udah cukup kok bi..oya papa udah pulang belum?"Gadis itu bertanya lembut.
"Belum non,kan tuan pulangnya tanggal lima non,ini juga baru tanggal empat".Bi Inah menjelaskan.
"Iya udah deh bi.."Kata gadis itu dengan wajah kecewa".
"Non.non lagi ngetik apa sih non?"
"Nggak ngetik bi,cuma lagi milih-milih amplop aja.aku mau nulis surat buat choco".
"Kok non nggak telfon aja"
"Ntar lokasi tempat kita ngobrol jadi banjir dong bi.oya bibi nggak sibuk kan.bantuin aku milihin yuk bi.ntar sore bakal nyampe deh paketnya".
"Iya.iya non".
*
"Non.ini bagus non.warna coklat ada gambar kue kejunya"
"Mana.mana bi".aku berhenti membaca majalahku,melihat sebentar ke arah laptop.
"Eeh iya.yauda bi makasih ya.hehe".
"Kalo gitu saya kebawah dulu ya non".pamit wanita tua itu.
(Hhhmmm Bi inah emang ngertiin aku banget.dia bisa jadi apaaa aja.Coba aja kalo Bi Inah masih muda pasti aku bakal nyuruh papa ngelamar Bi Inah untuk jadi pengganti mama).
Keluhku dalam hati.
Klik klok. Benda itu bergetar.Cheesy hanya membaca lalu meletakkannya kembali. Satu menit..dua mentit..trilililinggg..trililililingg..benda itu bergetar lagi tapi kali ini getaran dan bunyinya lebih lama.
Di layar ponsel tertulis My Choco Cake. Lagi-lagi Cheesy hanya meletakkan ponsel itu setelah ia menekan tombol merah di kanan benda itu.
***
 Aku mulai membaca dari awal apa yang kutulis sejak tadi.
Cowok dilayar itu..Cheesy tertawa rendah.
"Kenapa aku bisa punya ide bodoh seperti itu".
"Takdir.emang udah takdir kali ya.takdir itu bisa dirubah.tapi juga udah takdir kalo kita bakal merubahnya".
***
Kejadian dulu yang membuat seisi kelas menatapnya.
"Gue mau nyari cowok tajir!!!"
Ditengah pelajaran Fisika yang memusingkan kepalaku.aku berteriak.lalu aku menutup mulutku dengan tangan.
"Kekencangan yahh?"Tanyaku polos.
"Baaaangggeettt.."Tukas chaca yang duduk disebelahku. Didepan Pak Karno sudah melotot dengan bola mata yang hampir keluar.
Untung saat itu bel tanda istirahat bedering.akhirnya aku selamat.
***
"Duduk disini aja yuk"aku menyarankan.
"Ehh kok lo bawa mobil sendiri? Mas Deo mana? Jangan bilang dia dipecat?" Tanya Cherry dengan penuh semangat.
"Ya nggak mungkin lah dia dipecat. Dia lagi pulang kampung bareng mbak ijah".
"Hhhhoooohh..syukurlah..fiuhh"
Selain Bi Inah juga ada mbak ijah yang mengerjakan pekerjaan rumah.untuk supir ada mang ujang dan Mas Deo.Mang ujang lagi ikut ke malaysia untuk membantu keperluan papa.Mas Deo dan Mbak ijah mereka kakak beradik,lagi pulang kampung entah karna urusan apa.
"Masih ada nggal pembantu-pembantu perumahan yang nangis-nangis karna ditolak cintanya sama Mas Deo?".
"Ada.semenjak Mas Deo pulkam juga banyak yang nyari.jangan-jangan loe beneran suka?"Curigaku.
"Gue cuma kagum.kalo suka ya nggak mungkin.walau pun cakep tapi tetep aja buaya.haha".
"Cerita apaan sih?seru banget?"Potong chaca sambil membawa pesanan aku dan cheery.
"Biasalaah supir gue".
"Iyuuhh.eeh BTW maksut teriakan loe tadi apa sih? Loe serius?"Tanya chaca.
"Lagian loe uda tajir gila.ngapain nyari cowok tajir lagi".sambung cherry.
"Makan enak nih.ni buat loe.buat loe.dan buat loe cantik" Tara datang dengan bangga.
"Huuuuu kita pasti datang.thanks ya Tar".
"Yoi.seepp. Gue mau nyebar-nyebar lagi nih.daaaa".
Sweet seventeen Tara.hhhmm Di the duck king.dan kita bertiga pasti datang.
"Tunggu dehh.waktu itu loe kan mau ngajak shooping chees,mending besok aja sekalian beli gaun.kan waktu itu nggak jadi karna ujian".ingat chaca.
Aku dan cherry.mengangguk setuju.
***
Aku menatap stilleto berhak sembilan senti didepanku.
"Yakin cha?paling nggak gue maksimal tujuh senti.ini tuh tinggi banget".gerutuku.
"Makanya loe maju dikit dong,belajar pake sepatu yg lebih tinggi dari biasanya,baju loe udah up to date tinggal sepatu yang loe tingkatin".
Yah kita bertiga punya banyak kesamaan.suka shooping,hang out,sama-sama cantik,tinggi,putih,modis.tapi punya kelebihan masing-masing juga.aku yang jebolan gadis sampul update dengan baju-baju terbaru.chaca yang nggak ketinggalan sepatu-sepatu tren.dan cherry yang ahli hair style dan make up jg make and match aksesoris.
Ok.akhirnya aku membeli sepatu itu dan mengakui penampilanku lebih makin modis.
Satu jam kemudian.kami keluar dari toko charles & keith membawa enam bungkusan.
Cherry membimbing kami ke konter make up.memburu make up terbaru.
"Woww.ini make up natural yang lebih bagus.kita beli yaaa..".
Akhirnya kami membeli satu set peralatan make up itu.lalu sekarang giliranku membimbing mereka ke toko baju,keluaran mango,topshop,zara,gaudi.
***
Kami sudah sampai di pesta ultah Tara.lalu mencarinya untuk memberikan hadiah ini padanya.
"Siapa aja sih yang diundang Tara?".tanyaku.
"Nggak tau nihh.rame banget".jawab chaca sambil melirik para undangan.
"Hai semuanyaaa.."Suara Tara menyambut kami.
"Ayo duduk.di dalam aja ya.diluar banyak angin".
Daaann..sepasang mataku berhenti disosok seorang cowok yang berdiri di balkon.posisinya memunggungiku sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya. Memakai kemeja biru muda dengan lengan digulung hingga ke siku.
"Hmm..saya pesan ini aja deh mbak".
Aku memesan menu utama dari restoran ini. Saat aku mengangkat kepalaku dari buku menu,kulihat cowok itu berjalan semakin dekat. Ia duduk disamping kanan Tara. Tepat disebrangku! Jangan bilang dia pacar Tara.
Kini ia menunduk memilh menu.aku memandangi wajahnya begitu juga dengan dia.oohh cakep sekali,batinku. Tapi wajahnya tidak asing untukku.bulu mata panjang dan aku yakin tidak diberi maskara.hahaha.
"Teman-teman kenalin ini sepupuku.choco".
Spontan kurasakan kelegaan.dan namanya choco.waahh namaku cheesy.disetiap kue kami selalu dipertemukan.semoga takdirku bersamanya. Mataku kembali kewajahnya..
"Whaatt!!"
Wajahnya mirip sepertiku.tapi bedanya aku versi cewek.banyak orang bilang katanya muka mirip tandanya jodoh.
"Cheesy gue udah lama pingin ngenalin dia ke elo" Tara membuyarkan lamunanku.
"Choco kenalin ini Cheesy.muka kalian mirip banget.jangan-jangan jodoh.kalian ngobrol dong siapa tau cocok".
Cowok itu tersenyum kecil lalu ia mulai bertanya duluan.
"Temen sekelas Tara ya?"
"Eh iya,hehe lo sekolah dimana?".
"Gue udah kuliah semester 2. Di UI ambil ekonomi".
"Wahh hebat dong".
Tajir cek.ganteng cek.pinter cek.
Kami trus ngobrol sampai pesanan datang dan lenyap pada suapan terakhir didepanku.malam itu terlalu singkat.pukul 10 malam. Tara sudah meniup lilin dan memotong kuenya.dan pesta itu selesai. Dia bahkan tidak meminta no hp ku.
***
Hari ini sekolahku mengadakan bazar.Ak menjadi pemegang karcis dihalaman. Semua orang boleh datang dan melihat-lihat bazar kami.
Sebuah mobil lamborghini marcierlargo terparkir mengkilap memasuki halaman.lalu membelok lincah untuk parkir.pengendara itu berjalan penuh percaya diri.ini adegan yang lebih keren dari pada waktu Edward Cullen pertama kali masuk ke kantin dalam Film Twilight.
"Heii..Cheesy kan?"Suara itu menyapaku.
"Hai Choco!"Aku berusaha tenang,sambil merobek selembar tiket untuknya.
"Tiket masuknya 3000"
"Entar temenin gue jalan-jalan ya"ia berlalu.
***
"Hei."Sapaku sambil menepuk bahunya.
Ia menoleh tampak senang melihatku.
"Udah selesai jaga tiketnya?".
"Udahh nih".
"O ya kayanya jadwal shiftnya Tara kan ntar sore".
"Siapa yang mau ketemu Tara?.jalan-jalan yuk".
Deg.jantungku!.
"Loe mau makan apa? Ice cream mau nggak?"Tanyaku menyarankan.
"Eehhm boleh".
"Spaghetty ice cream ya dua"
"Emm.ngomong-ngomong soal ice cream gue punya crita".
"Apa?".tanyaku penasaran.
"Ada seorang anak kecil.ia mau beli ice cream.dia menanyakan kepada penjualnya.
'Mbak ice cream biasa harganya berapa?'
'Satu dolar'kata mbaknya.
'Anak itu mikir lagi,lalu bertanya lagi.
'Kalau sundae harganya berapa?'Penjualnya kesel.
'Satu dolar setengah,'ia menjawab ketus.
"Anak itu diam lagi chees.ngitung uangnya".
"Trus trus.."
'Mbak tadi harga ice cream yang biasa berapa?'Si penjual makin kesal. Dengan nada tinggi ia menjawab.
'Kan tadi udah dibilang satu dolar'".
"Si anak akhirnya beli ice cream yang biasa deh.penjualnya mikir,itu anak pasti nggak punya uang".
"Si anak makan disitu.setelah dia pulang,sipenjual yg udah kesel bersihin mejanya.ehh disana ada uang setengah dolar"
"Hah! Tip maksutnya?"
"Ia.dia nyesel banget.brarti anak tadi punya cukup uang untuk membeli sundae,tapi milih yang biasa buat ngasi tip ke penjualnya"
"Mmmmm.."Dia punya banyak pengetahuan.
Deg!..sampai larut malam dan pulang.maybe i'm fall in love.
***
Aku memang sulit menyimpan rahasia,mana mungkin aku bisa menyimpan kisah ini sendirian?.akhirnya aku mencritakan semuanya pada Chacha,Cherry dan Tara.
Sampai Tara mencritakan apa yang dia tau ttg choco. Dan aku sudah terlanjur mendengarnya.
"Choco itu sebenernya anak tiri,yg gw tau dr nyokap, Choco diletakin di depan rumah tante gw. Karna lucu jadinya tante gw ngerawat dia deh.apalagi beliau pingin punya anak cowokk".
"Terus yang ngasi nama Choco siapa?".
"Katanya dari nyokap kandungnya soalnya dikereta sorongnya ada sepucuk surat.gw gk dicritain isinya dan kata nyokap gw keluarga kandungnya tajir".
***
Dua bulan sudah aku dan Choco jadian. Sering jalan bareng dan dia sanggaaaat baik.sampai aku tidak lagi memikirkan tentang materi. Hari ini tepat setahun ibuku tiada, karna kecelakaan pesawat merenggut nyawanya. Sepulang nonton tadi siang aku mengajaknya ke pemakaman ibuku.
*** 
Choco mendengar baik cerita tentang mami. Dia bilang padaku bahwa dia tau rasanya bagaimana kehilangan seorang ibu.lalu ia mencritakan kembali cerita yang ku dengar dari Tara. setidaknya aku beruntung karna sempat melihat wajah ibuku, tapi Choco tidak pernah melihat ibu kandungnya. Tapi ada cerita tambahan darinya, ia mengetahui bahwa ibu kandungnya juga meninggal dihari yang sama dengan ibuku.
Apakah mereka satu pesawat?,entahlaaa...
Choco menggiringku memasuki rumahku. Tapi entah kenapa Bi Inah kaget melihatku membawanya, setelah Choco pulang karna ada urusan mendadak disitulah aku tahu semuanya,dan alasan itu lah yang membuatku menjauhinya....sampai sekarangg...
***
Bi Inah menuruni anak tangga terdengar bunyi bel dari luar. Di luar seorang cowok sedang berdiri menunggu pintu terbuka.
Tubuhnya tinggi,atletis,cool dan dari gayanya ini cowok tajir abiss.kulitnya coklat dan punya senyum yang manis.
"Den Choco? Apa kanar den?"Wanita tua itu bertanya.
"Eeee bibi,baik bi.bi tolong kasihin ini ya bi ke Cheesy. Ingat! Jangan bilang dari saya.ok bibi yang manis.hehe"
"Tapi deennn..."
"Udah sekarang bibi masuk aja.kasiin sama dia".
Bi Inah menutup pintu kasihan mereka ucapnya dalam hati.
Pintu itu sudah tertutup tapi cowok itu masih menunggu diluar.lalu terpaksa pergi.
***
Bi Inah menaiki anak tangga menuju ke kamar cheesy mengantarkan sesuatu titipan cowokk itu.
Tok..tok..tok..
"Masuk aja bi gk dikunci kok"
"Non ini ada titipan buat non"
"Dari siapa bi?"
"Gk tau non tadi waktu pintunya dibuka orangnya uda gk ada bi"
"Yauda bi..makasi"
***
"Apaan ni....cheese cake...?!"
Terdengar suara mobil dari luar. Bergegas aku beranjak dari tempat tidur mendekati jendela.
"Diaa...kenapa bibi berbohong!"
***
Cepat cepat aku lari.tidak tahan lagi dengan semuanya. Menuruni anak tangga satu demi satu.
"Lohh?? Non mau kemana? Uda sore non" suara itu membuat langkahku berhenti sebentar.
"Aku mau kee.tenang aja bi cuma bentar kok" jawabku lalu melanjutkan lariku. Mengambil kunci dan memasuki mobil mazda rx8 warna kuningku.
***
Aku mencoba mengejarnya untuk memberikan alasan yang membuatku menjauhinya. Tapi mungkin sudah takdir bahwa aku cuma bisa menjelaskannya lewat surat itu.
Aku menginjak gas menambah kecepatan melalui batas normal. Konsentrasiku buyar,daun-daun kering yang gugur berterbangan karna menginjak rem mendadak. Benda disampingku bergetar.
My choco cake.
'Lupakan untuk sementara bahwa kau sedang membenciku,setidaknya makanlah cheese cake favoritmu. Maafkan jika aku ada salahh padamu'
Sesaat kejadian itu terulang,hingga meneteskan air mata. Saat itu Bi Inah menceritakan semuanya padaku,dengan rasa bersalah membuang bayi di depan rumah mewah, meski terpaksa karna ibuku terpaksa menyuruhnya.
***
'Lupakan untuk sementara bahwa kau sedang membenciku,setidaknya makanlah cheese cake favoritmu. Maafkan jika aku ada salahh padamu'
Aku meragu mengirim pesan itu padanya,tapi aku akhirnya menekan tombol send ke kontakku my cheesy cake. Handphone ku bergetar tapi bukan darinya.
"Hallo"
"Den Choco,non Cheesy,saya nggak tau dia kemana, tadinya hanya bilang sebentar. Tapi ini sudah malam. Titipannya saja sudah sampai. Saya telfon tidak diangkat den". Suara wanita itu terdengar ketakutan.
"Ya bi,saya akan mencarinya".
Cowokk itu keluar dari rumahnya menuju suatu tempat yang ia yakin orang yang dicarinya pasti ada disana.
***
"Non Cheesy dimana? Bibi khawatir non". Wanita itu mengelu sambil memegang amplop dan naik menuju kamar majikannya. Ia memasukan sebuah surat ke amplop itu seperti pesan yang ia dengar dari Cheesy.
"Aduhh bibi lupa bilang ada titipan dari non Cheesy. Tapi nanti saja kalau non Cheesy sudah ketemu" ucapnya sendiri.
***
Aku berhenti memarkir mobilku dan turun. Berjalan menuju suatu tempat yang membuatku tenang. Berhenti disebuah batu nissan bertuliskan Cheesylotta.
"Ia memberikan ini untukku, aku membawanya untuk menunjukkannya padamu. Ia ingin aku memakannya. Setahun sudah aku tidak ingin mengingatnya. Dia membuatku mengingat kembali semuanya. Kenapa aku dan dia harus bersaudara. Dia belum tahu bahwa kau ibunya. Saat dulu aku bersamanya, saat kami belum tahu bahwa kami punya ibu yang sama, aku pernah mengajaknya mengunjungimu dan dia tahu perasaanku karna ibunya telah tiada tepat dihari yang sama. Tentu saja karna ibu kami adalah kau!. Bi Inah yang memberi tahuku karna ia yang membantu persalinanmu. Kenapa kau tidak suka anak laki-laki?! KENAPA?!!"Aku menangis lalu melanjutkan ceritaku lagi.
"Sampai hari ini dia tidak tahu bahwa aku saudara kembarnya. Dia tidak akan pernah tau jika surat itu belum terbacanya, aku tidak tahu apakah perasaanya lebih terluka dariku. Apakah aku kejam? Tentu tidak lebih kejam darimu ".
Laki-laki itu sedang berdiri dibelakang saudara kembarnya. Kata-kata sedari pertama tadi sudah didengarnya. Benarkah ini kenyataan? Benarkah mereka sekejam itu. Kenapa baru hari ini aku tahu semuanyaa....
***
Bi Inah melanjutkan cerita itu, ternyata ibuku melahirkan anak kembar, sepasang tepatnya. Karna ibuku tidak menyukai anak laki-laki, Choco tidak dibuang tapi dititipkan pada orang yang derajatnya sama dengan keluargaku.
Namaku dan Choco terhubung, dari nama ibuku Cheesylotta, Choco diambil dari nama sebuah coklat. Aku tidak mengira bahwa kami dipertemukan.

Maafkan jika aku memberitahumu sekarang. Menghindarimu melupakan rasa sakit. Tapi sangat menyakitkan jika kau tidak tahu selamanyaa....

Adik kembarmu
Cheesy
***
Cowokk itu tersadar.. Diruang tamu besar disebuah rumah mewah dengan menggenggam sepucuk surat ditangannya. semua orang dirumah itu memakai baju hitam seragam. Ia melihat Bi Inah sedang menangis, memeluk seorang gadis yang terbujur kaku sudah tertutup kain putih dan siap dimasukkan kekeranda. Tapi wanita tua itu harus memisahkan tubuhnya dibantu oleh 3 orang gadis, cherry, Chacha dan Tara teman baik adikku.
Mobilnya melaju cepat menabrak perbatasan jalan tol, mobil itu jatuh kebawah, dengan muka penuh pecahan kaca, butuh waktu 4 jam mengeluarkan tubuhnya dari jepitan bangkai mobil, kecelakaan sepulang dari tempat pemakaman...


DENA APRLIANA UTAMI ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar